Jumat, 17 Mei 2013

Try

Ever wonder about what he's doingHow it all turned to liesSometimes I think that it's better to never ask why
Where there is desireThere is gonna be a flameWhere there is a flameSomeone's bound to get burnedBut Just because it burnsDoes not mean you're gonna dieYou've gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try try
Eh, eh, eh
Funny how the heart can be deceivingMore than just a couple timesWhy do we fall in love so easyEven when it's not right
Where there is desireThere is gonna be a flameWhere there is a flameSomeone's bound to get burnedBut Just because it burnsDoes not mean you're gonna dieYou've gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try try
Ever worried that it might be ruinedAnd does it make you wanna cry?When you're out there doing what you're doingAre you just getting by?Tell me are you just getting by by by
Where there is desireThere is gonna be a flameWhere there is a flameSomeone's bound to get burnedBut Just because it burnsDoes not mean you're gonna dieYou've gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try tryGotta get up and try try try
You gotta get up and try try tryGotta get up and try try try

Try

Ever wonder about what he's doingHow it all turned to liesSometimes I think that it's better to never ask why
Where there is desireThere is gonna be a flameWhere there is a flameSomeone's bound to get burnedBut Just because it burnsDoes not mean you're gonna dieYou've gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try try
Eh, eh, eh
Funny how the heart can be deceivingMore than just a couple timesWhy do we fall in love so easyEven when it's not right
Where there is desireThere is gonna be a flameWhere there is a flameSomeone's bound to get burnedBut Just because it burnsDoes not mean you're gonna dieYou've gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try try
Ever worried that it might be ruinedAnd does it make you wanna cry?When you're out there doing what you're doingAre you just getting by?Tell me are you just getting by by by
Where there is desireThere is gonna be a flameWhere there is a flameSomeone's bound to get burnedBut Just because it burnsDoes not mean you're gonna dieYou've gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try tryGotta get up and try try tryGotta get up and try try tryYou gotta get up and try try tryGotta get up and try try try
You gotta get up and try try tryGotta get up and try try try

Jakarta 2050 - Riema Aurora & Moch. Syahrir


Semilir angin sejuk berhembus menyapu tubuh dan membelai rambut ku. Begitu terasa aroma yang khas ini. Aroma kota yang mengingatkan pada masa lalu. Tempat dimana aku lahir ke dunia ini dan kemudian merayakannya dengan tangisan yang nyaring. Tempat yang begitu akrab dengan masa kecilku, kota yang indah dan penuh kenangan manis.

Perkenalkan teman, namaku Riema Aurora. Aku biasa disebut Riema. Eh, tapi ada seseorang yang biasa memanggilku R [er], terutama ketika ber-SMS-ria. Tapi ah lupakan saja, bukan tentangnya yang hendak aku ceriterakan, yang jelas kini kakiku sedang menjejaki kota tua yang dulu kita sebut Batavia. Ya, Jakarta. Itulah namanya.

          Hari ini, tanggal 25 Desember 2050. Ya, aku ingat sekali. Tepat pada tanggal inilah, kucoba menerobos masa depan dengan daya khayalku. Dimana malam itu, di tahun 2012, aku sedang berada di depan layar laptop, sekitar pada jam 22:48 WIB. Kamu takkan pernah menyangka sobat, bahwa inilah sekarang Jakarta yang kau jejaki. Aku mendongak melihat lazuardinya awan cumullus yang indah, yang terpantul di hitam gelapnya mata khas Indonesiaku. Menambah indahnya suasana cerah pada hari ini.

Aku menghela nafas sejenak, kemudian bergegas melangkah dengan tas ransel kesayanganku. Aku berjalan menuju puncak menara Gedung Nestle yang berada tepat di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan. Terlihat dari sana suasana di area sekitar rumah dinas pamanku dulu, yang sering aku kunjungi ketika liburan sekolah, dimana sebagian catatan jejak masa kecil dan masa remajaku ditorehkan. Kini semua berbeda dengan apa yang ada di retina mataku. Tempat itu bukanlah lagi gang-gang yang dulu sering ku jejaki dengan tertawa riang. Aku mendapatkan yang lebih indah sekarang, seperti melihat rangkaian penataan indah pepohonan berwarna-warni. Seperti rambut seorang kribo yang telah disisir rapi. 

Tepat sekitar 50 meter di atas kepalaku, ada jalan layang yang saling menghubungkan jalan-jalan utama di Jakarta ini. Jakarta sudah bukan kota metropolitan. Mungkin, jadi ultrapolitan. Oh, atau mungkin lebih dari itu? Jalan layang Pasopati di Kota Bandung yang pada tahun 2012 dianggap sangat hebat menjadi tampak kuno seperti jembatan Ampera di sungi Musi. Jika kalian lihat Jakarta dengan helikopter, kau akan lihat puluhan jalan layang saling silang menyilang satu dengan lainnya. Ini sungguh menakjubkan kawan! Bagaikan kau melihat kartun yang menceritakan masa depan yang ditayangkan ketika kalian masih kecil, kalian akan mengira bahwa itu luar biasa! Tapi tidak jika semua itu telah terjadi perlahan-lahan.

Di tahun 2050 sudah jarang terlihat orang menggunakan mobil-mobil pribadi. Itu terkesan sangat kuno dan klasik. Kesadaran masyarakat tentang lingkungan dan penghematan energi sangat baik, mereka lebih memilih menggunakan monorel yang jadwal keberangkatan dan kedatangannya sudah teratur. Monorel ini mengikuti jam kerjanya para karyawan, pelajar dan pembisnis-pembisnis lain. Bahkan, telah diterbitkan kartu khusus untuk menumpang monorel, dengan variasi harga yang beragam ditentukan untuk pelanggan harian, mingguan, atau bulanan. Dan itu benar-benar menghemat 40% dari mahalnya biaya menggunakan kendaraan pribadi. Tapi aku masih suka melihat busway dan menggunakannya. Busway, benda ini sekarang tak kalah hebat. Dapat kau bayangkan, dulu busway hanya sekedar bus bersih yang ada tempat pemberhentian tertentu, yang diistimewakan dengan jalur khusus yang telah dibuat oleh pemerintah. Kini lain, busway sudah seperti circle key kecil berjalan. Dimana dia menyediakan fasilitas makanan dan minuman cepat saji. Dan tetap terjaga kebersihan lingkungannya. Membicarakan kebersihan lingkungan, aku jadi ingat dulu, ketika aku kecil. Jakarta terkenal dengan kota sampah, dimana sampah berserakan dimana-mana. Banjir selalu datang menghadang rumah-rumah penduduk miskin, penebangan liar dan Jakarta terkenal dengan panas dan sesaknya. Penduduk membuang sampah di sungai dengan seenaknya. Yang menjadikan sungai itu kecoklatan, menaik hingga permukaan, dan bau kemana-mana. Aku masih punya sedikit artikel berita tentang banjir-banjir di Jakarta yang disebabkan oleh sungai-sungai. Ini yang dikatakan artikel tersebut:
“Banjir besar yang terjadimembuat hampir seluruh kota tergenang. Dilaporkan pada saat itu ketinggian air sempat mencapai setinggi dada manusia. Penyebab banjir diantaranya adalah naiknya air Sungai Ciliwung, Sungai Cideng, Sungai Krukut dan Sungai Grogol. Saat itu jumlah penduduk berjumlah 1.811.000 orang. Yang menjadikan rumah-rumah para penduduk terendam dan mereka harus menunggu hingga air surut. .    
              Sungai-sungai dulu itulah yang membuat keresahan para warga, beratnya pertanggung jawaban pemerintah untuk menyediakan fasilitas untuk warganya. Warna sungai yang coklat keruh. Sekarang sungai tidak akan kau lihat lagi ia berada di darat. Semua sungai yang ada di Jakarta berada di atas. Ikut saling menyilang diantara jalan-jalan layang. Area jalur sungai khusus yang dirancang khusus oleh pemerintah. Ketinggian jalan layang yang berada sekitar 80m-100m diatas permukaan laut dan kian ke utara kian melandai dan berakir di pantai utara Jakarta. Mungkin kau dapat melihat sebagian pemandangan rimbunnya Jakarta jika kau duduk di sisi area jalur sungai, itu.

Daerah Jakarta dulu yang sering terkena banjir, kini kau takkan mendengar kabar itu lagi. Itu hanya berita lama yang menghiasi surat kabar setiap pekannya. Manusia terus berevolusi. Mereka membuat bendungan di pinggiran pantai, juga membuat telaga resapan super besar di beberapa lokasi tertentu. Bendungan dan telaga ini berguna untuk menampung dan menahan air yang akan datang secara berlebihan di musim hujan. Hebatnya lagi, air-air dari telaga ini dialirkan langsung menuju instalasi penyaringan dan pengolahan air yang sangat canggih, dimana air pruduknya bisa langsung dikonsumsi untuk minum. Tak heran, jika kau akan menemukan tempat-tempat minum gratis yang sudah disediakan oleh pemerintah untuk fasilitas umum.
Ketersediaan pasokan air yang siap konsumsi ini, dimana air bisa dipakai mandi, masak, dan langsung diminum menjadikan warga Jakarta sudah tak perlu lagi membeli air-air kemasan/galon produksi pabrikan. Suatu system instalasi penyaluran air telah dibangun dimana air tersebut  langsung mengalir ke setiap rumah penduduk yang ada di sudut-sudut Jakarta, sehingga tidak ada lagi sumur di rumah-rumah penduduk. Sumur-sumur hanya dibuat oleh industri-industri karena industri tersebut membutuhkan serta menggunakan air dengan porsi besar, sehingga tidak dibenarkan menggunakan air dari instalasi Negara, mereka harus membuat sumur sendiri dengan perijinan dari pemerintah dan membayar sejumlah biaya untuk konservasi air tanah.

Oh ya, hampir ada yang terlewat, produk kecanggihan tersebut ternyata dinikmati penduduk Jakarta tanpa perlu membayar. Rutinitas membayar air PAM secara berkala setiap bulannya sudah lama ditinggalkan, air yang menurut UUD 45 merupakan hajat hidup orang banyak dan dikelola oleh Negara benar-benar terwujud dan seluruh biaya pengelolaan instalasi dan fasilitas air dibiayai dari dana APBD.

Air-air yang disediakan oleh fasilitas-fasilitas canggih ini, benar-benar menekan produktifitas botol plastik yang dibuat dan dijual oleh industri plastik yang memasok kebutuhan industri air mineral, karena jumlah konsumen air mineral yang terus menurun sehingga juga menekan jumlah limbah plastik. Lumayan sekedar untuk mengurangi jumlah sampah yang katanya butuh waktu sangat lama untuk terurai. Lebih dari itu, dan ini sangat penting, tingkat higienis masyarakat meningkat dan jumlah kasus penyakit perut dan penyakit kulit menurun. Alhamdulillah.
          Subhanallah hatiku berdecak kagum. Memang benar, melakukan satu hal yang berguna, akan berdampak pada yang lain. Seakan semua sudah direncanakan, padahal ini semua hanya rentetan yang terjadi secara alamiah. Kita biasa menyebutnya hukum alam. Listrik? Oh ya, apa kabarnya dengan listrik? Mengingat dulu banyak yang mengeluh akan mahalnya membayar listrik. Jika ada pemadaman listrik semua mendadak ribut. Sekarang, di setiap wilayah sudah ada jadwal rutin pemadaman listrik secara berkala. Jadwal yang ditempel disetiap RT membuat para warganya hafal akan jadwal itu, para warga telah mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum pemadaman itu terlaksanakan.

Listrik-listrik disini juga ikut mencontoh apa yang dilakukan Belanda dalam menciptakan aliran listrik.  Ya tepat! Pemerintah membuat kicir angin besar yang disusun simetris yang pattern di daerah Laut Jawa. Tepatnya dekat dengan tempat bermain Jakarta yang sangat khas itu, Ancol. Di malam hari, kau akan melihat betapa indahnya kicir angin itu dipenuhi dengan lampu-lampu LED yang ikut memantul di air laut tersebut, ditambah adanya gondolla-gondolla kecil yang dikelilingi dengan lilin-lilin yang mengambang di atas permukaan air, menjadikan jalan-jalan layang dipenuhi dengan orang-orang yang ingin menikmati indahnya pemandangan itu. Jalan-jalan layang pun ada berbagai iklan billboard yang terang, lampu-lampu neon yang berwarna-warni, gedung-gedung yang menyala terang benderang, serta lampu-lampu gantung yang menghiasi pohon-pohon yang berada di tepi jalan, menjadikan Jakarta sangat indah daripada tahun 2012 yang dulu.

Ini sudah bagaikan setetes surga yang ada di dunia teman-teman. Dimana ketika dulu, yang aku hayalkan ini hanya aku tuliskan di sebuah laptop pertamaku, kini semua menjadi kenyataan. Dulu ini hanyalah bayang-bayang kecil yang melintas di kepala seorang bocah remaja yang memimpikan Jakarta menjadi kota yang indah. Mungkin dia sekarang akan ternganga melihat semua yang dituliskannya menjadi kenyataan. Aku masih ingat bahwa Jakarta diancam tenggelam karena keringnya tanah yang tidak kuat menahan. Aku masih ingat bahwa akan ada pemindahan pemerintahan dari Jakarta. Aku hanya tak inginkan itu semua. Aku tak ingin hutan-hutan di Kalimantan pun terbabat habis seperti disini. Aku masih ingat panasnya Jakarta karna tak ada pohon-pohon rindang yang menutupi langsung sinar UV tersebut. Aku masih ingat dimana banyak bis bobrok yang mengeluarkan asap hitam. Aku masih ingat kerasnya hidup di Jakarta.  Aku masih sangat ingat jelas itu semua. Semuanya.

 Sekarang, Jakarta telah menjadi kota yang sejuk, segar, dan tidak sesak. Kau akan melihat pohon di sepanjang perjalananmu. Ini bagaikan kau memasuki desa bersih, sejuk dan rimbun, tetapi telah penuh dengan teknologi canggih buatan manusia yang semakin pintar. Dimana semua ini berawal pada bulan April 2018, pemerintah yang meluncurkan program tiap orang wajib menanam sepuluh pohon apapun, di tempat manapun yang ia suka. Bagiku pada saat itu, ini merupakan suatu gebrakan besar. Dimana kau akan melihat semua produk, teknologi, media, dan yang lainnya sedang marak-maraknya membicarakan go green. Tidak ada lagi kantung plastik, masyarakat diwajibkan membawa tas sendiri, atau diwajibkan menggunakan tas yang diproduksi dari bahan-bahan alami yang mudah terurai, mudah diperoleh dan tersedia di pasar-pasar swalayan. Awalnya program ini memang sangat sulit diterima oleh masyarakat. Akan tetapi pada akhirnya mereka terbiasa juga.

Aku kembali berjalan menelusuri Jakarta-ku ini. Seakan para manusia disini berhasil menutupi kesalahan dan kebobrokannya di masa lalu. Seakan alam membantu apa yang telah diupayakan manusia selama ini. Seakan alam itu hidup dan merehabilitasi lagi dirinya sendiri. Seakan guyuran hujan dan tiap percikannya membawa keajaiban untuk kehidupan-kehidupan baru yang akan diciptakannya. Seakan semua saling menguatkan satu sama lain. Langkahku tak terhenti. Entah mengapa, aku mencintai tempat ini. Indonesiaku ini. Indonesia yang terkenal akan paru-paru dunia.
Tanpa terasa seluruh diriku, seluruh jiwaku diliputi oleh haru Generasi berikutnya, aku mohon. Sangat aku memohon. Jangan lagi rusak Jakartaku ini.

Sakit


Lukaku menganga & berdarah, kawan.
Menorehkan garis merah pekat pada setiap irisannya.
Menerobos tiap sel dan atom dalam tubuhku.
Mengingatkan luka luka lama yang selalu menemani perjalanan hidupku.
Perjalanan hidupku yang tua yang mengiringi langkahku kemanapun daku menuju.
Langkah-langkah telah aku selami selama bertahun-tahun.
Hingga kini, aku menjadi pribadi seperti yang kau kenal sekarang.
Pribadi yang mungkin sederhana di lautan bening matamu..

Kawan,Yang aku yakini saat ini,
Sesungguhnya sakit bukanlah dera derita,
Karena sakit, hanyalah berkah yang bertopeng derita.

Bagiku,
Sakit adalah proses,
Yang telah disiapkan Tuhan untuk mengurangi tiap kepingan-kepingan dosa yang kita miliki.
Yang aku tahu,
Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada para hambanya.
Dia menjadikan tiap hambanya memiliki indahnya rasa syukur  yang kuat.
Rasa yang datang dari setiap perihnya sakit yang daku nikmati.
Maka kawan, kini daku berfikir.
Tidak selayaknya kita menerima anugrah yang demikian besar itu dengan duka nestapa.
Bersyukurlah~

Inilah Dunia ku, Dunia Penuh Pura-Pura


Banyak manusia di dunia ini yang berpura-pura
Saling menyapa demi kepentingan semata
Saling berbagi, kemudian pergi
Memberi janji, setelah itu hambar lagi
Mereka berpura-pura tersenyum
Demi mendapatkan hati kekasihnya
Untuk meraih mimpinya
Kemudian menghancurkannya kembali
Bagaimana dengan tuan, yang berpura-pura memberi janji
Agar orang jatuh hati
Agar kita bersimpati
Setelah itu, berlari
Mereka berpura-pura baik, Lalu saling memadu kasih
Memberikan harapan, Akhirnya, diam dan bersedih
Pura-pura punya cinta, pura-pura berhati
Hanya untuk obral janji, tak pernah ada bukti
Mereka berpura-pura mencintai
Untuk melukai
Untuk menghianati
Ujung-ujungnya
Mereka berpura-pura mengobati
Untuk kembali menebar janji
Dan hal yang tak diinginkan kembali terjadi
Ahhh, ujung nya sedih lagi
Dunia ini penuh dengan pura-pura
Kalau, kata lagu panggung sandiwara
Persis seperti cerita telenovela
Bisa juga disebut drama
Pura-pura lupa akan janjinya
Pura-pura tidak ingat apa kesalahannya
Pura-pura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu
Para politikus begitu
Para kekasih pun tidak sedikit begitu,
Para artis juga banyak yang begitu
Pemberi harapan palsu
Persis seperti wanita malam yang menjajakan tubuhnya
Berpura-pura memberikan cinta
Meski batin yang tersiksa
Tapi ini harus di lakukan, demi anaknya

How To Create Blogger

#1 You should visited http://www.blogger.com
#2 click on sign up, and after that it will open the data that must be filled
#3 Please direct login with the username, password and the username or password of your gmail (you can e-mail account to login to blogger), or you can use another e-mail
#4 type your data content displayed
     Example : Username, gender, Acceptance of Terms, etc.
#5 Click the button "New Blog".
#6 Fill the Form
     Example : Tittle, address, templat
#7 Click the button "Click New Blog".
#8 You could begin to create a new post
#9 Continue with the title and article. Finish by clicking the "Publish".
#10 And now you can look your blog ^^

Minggu, 10 Juni 2012

Perubahan Unen

Kadang gue tuh suka bingung sama anak zaman sekarang. Mereka alur hidupnya gak nentu. Sama kaya gue ini. Apalagi di kota yang udah menuju ultrapolitan, anak-anak zaman sekarang udah kaga tau deh macem-macemnya kaya apa. Contohnya salah satu temen gue nih, panggil aja dia 'Ica'. Dia nasibnya naas banget deh gan, pertama kenapa gue bisa bilang dia tuh naas banget, karena dia udah 2 kali.. sekali lagi, 2 KALI men diselingkuhin sama pacarnya. Padahal dia kaga tau apa-apa. Hal ini disebabkan karena pacarnya punya BB man. BB tuh sejenis smartphone yang sedang populer disaat ini, dimana hampir setengah, atau seperempeat, atau sepertiga jiwa di dunia ini pakai BB. Itu dulu, sekarang tidak. Apa hubungannya BB sama selingkuh? sekarang gue tanya deh sama kalian, apa hubungannya FB sama jejaring sosial lainnya? Zaman sekarang lagi marak banget men, yang namanya 1 jejaring sosial, 1 pacar. 2 jejaring, 2 pacar. begitu seterusnya. Sama halnya dengan BB ini. Apalagi di BB banyak banget cara-caranya bagi orang yang gak udik buat ngelakuin hal yang aneh semacam itu.
Udah bahas Icanya, gue punya temen nih 1 lagi. Panggil aja dia tuh 'Unen'. Dia cs ane gan. Aku sama dia deket banget. Kalo kata orang sih iya, kaya yang pacaran. Tapi gue bingung, dibalik semua itu kita cuma temen biasa gan. Dia itu bajingan gan (katanya sih). Dia banyak yang suka (katanya). Dia itu suka sama beberapa cewe, ada cewe cantik, dia suka. Cewe seksi, dia suka. Cewe manis, dia suka. Aneh ya? Dia emang orang yang 'idiiihh' tapi asik gan menurut gue. Di kelas dia suka 'bebep-bebep'an sama cewe-cewe. Oh iya, ane lupa bilang. Unen tuh cowo, dia (mungkin) gak homo. Dia suka megang tangan cewe, suka ngegombalin temen-temen. Gokil gan, sekali lagi.. Dia gak homo. Haha, yaaa dia suka ngebanggain ketika ada cewe yang suka sama dia. Padahal gue sama sekali bingung, bagusnya dia tuh apaaa ya -_- Gue sama dia suka ke pasopati bareng (Jembatan di Bandung) kalo gue lagi gaenak hati, begitu pun dia. Suka main bareng, yaa sebatas sohib. Pulang kadang juga suka bareng, asiklah pokoknya. Tapi gue kaget banget men dengan dia akhir-akhir ini. Dia deketin temen gue dikelas, sebut aja temen gue itu 'Agith'. Aku kira dia deketin si Agith biasa aja. Soalnya setau aku mah, deket sama si Unen tuh musiman banget. Dulu Unen suka maen sama gue, terus ganti ke sohib cewe gue yang namanya Amy, trus waktu itu lagi deket dekeeet banget sama Kak Isal (dia cowo), gatau tuh dia deket tuh homoan atau gimana gue juga bingung. Trus udah gitu, sekarang sama si Agith. Nah, disini awal kejadian gue bingung. Si Unen gatau kenapa semenjak kapan dia tuh jadi sering banget lah main sama si Agith. Gatau kesambet apaan pokoknya deh. Dia sampe bikin nama-nama samarannya si Agith. Gatau dah buat apaan. Di kelas deketin Agith. Kalo ada ane, ane dicuekin. Padahal perlakuan dia sih sama aja kaya ke yang lain. Gaktaunya kemarin dong gan, kemarinnnn pisan, dia jadian sama si Agith. Tau gak loe loe pada apa yang gue lakuin? Gue salto sambil kaki tetep berada di bawah! (salto apa kayang?). Seorang bajingan dong? Yang dulu selalu bilang ke anak-anak, "Ngapain sih jaman kaya gini kalian pacaran serius amat? santai aja lagiiiii.. hidup tuh masih panjang tau gak! Ngapain kalian make serius pacarannya? tar aja deh yaa kalo udah nikah. Kan asik tuh yaa kalo kaya gitu? daripada galau galau... aaaaah, apa itu.. udah sih yah, mending kita jadi bajingan aja masih muda gini maaaaah"

Bayangin kalo kalian jadi gue? Gue bingung. Ada apa dengan Unen? (saksikan di bioskop kesayangan anda)

Kata-kata timeline gue di tweet pas gue tau dan betapa ngedownnya gue saat itu :
Gdbye my old friend, you'll get the new life from the damn our life yesterday. You never gone altought you are the summer. Last hug ({})